Pelipur

                                                     “Kebun ini sudah berumur lanjut, bahkan dia lebih tua dari si empunya sendiri,” jelas laki-laki yang sedang buru-buru membuka pintu rumah setelah bel berdering, “Tanah yang terbentang cukup lebar […]

Menjemput Yadas

Pukul dua belas lebih empat puluh sembilan dini hari, tiga orang lelaki memasuki sebuah kedai bernama Nusantara. Satu orang berumur lima puluh tahunan dan dua orang lainnya sekitar tiga puluh tahunan akhir. Satu di antara tiga puluh tahunan itu tampak paling menonjol. Kulitnya sedikit gelap, rahangnya tegas, lesung pipi dan bermata dalam. Dini hari itu […]

Pada Suatu Hari, Waktu Juga Cemburu

Aku cemburu pada Sang Waktu. Dia, Sang Waktu itu, bisa kapan saja mendatangi kekasihku. Oh bukan, kami tak sampai jadian. Meski debar kami tumpah melebihi mereka yang Sah, kami tak selesai merajut Akad. *** “Aku sedikit lagi gila,” katamu. Aku diam, menarik nafas dan menunggu apa ujarmu setelah itu. “Orang kantorku bisa bikin komunitas baru. […]

Kamar Kesedihan

Kamar di seberang itu dari luar memang tampak asri. Berbanding terbalik dengan interiornya yang berwarna sendu. Setiap orang yang akan memesan kamar tersebut haruslah memiliki aura kesedihan yang dalam dan seorang penyepi. Jangan pernah kau sekali-kali berbohong karena penasaran untuk mencoba tinggal di sana, resepsionis akan segera mengenali auramu. Seperti tuhan, dia tidak akan pernah […]

Kunang-kunang Terakhir

Setiap pergantian tahun, Adis selalu merayakannya bersama keluarga Teza. Malam ini seperti biasa mereka saling bertukar kado dan makan malam dengan menu andalan Adis, kentang panggang saos padang dan tahu tempe bacem. Selalu seru dan akrab. Keluarga besar Teza sudah begitu mengenal Adis, begitu juga dengan Teza, dikenal baik oleh keluarganya Adis yang setiap malam […]

Toples

“Kapan lagi sih, Kak? Itu kalo adekmu motong antrian, kan Mamah juga yang malu,” celoteh Mamah sambil mengunyah Corn Flake kesukaannya. Tersungut-sungut aku menjawab santai nyaris tanpa suara. Ah seperti zaman batu saja. Apanya yang buat malu. Bukannya ini sudah zaman paling modern tanpa harus memikirkan umur untuk menikah. Sibuknya semua orang mengalahkan jalur Trans […]

Reuni

Bulan Ramadhan di hari kedua puluh empat. Sengaja dipilih hari itu oleh ketua pelaksana agar semua teman dari perantauan pulang kampung. Karena hari itu tepat di hari kedua cuti bersama menjelang lebaran. “Sialan, kenapa harus di rumah Hanif?” batinku sesaat setelah Wati mengabari tempat diselenggarakannya reuni angkatan kami. Dan Wati malah menantangku untuk datang. Dia […]

Imah

Mah, akhirnya Tuhan mau berdamai denganku. Kang, aku mimpi kita akan punya anak kembar tiga. Sepotong kalimat istriku yang pada awal malam disampaikannya melintas tiba-tiba. Di tengah malam aku terbangun dan mendapati pintu kamar terbuka dan tak ada Imah di sampingku. Sepuluh tahun lalu aku mengenal Imah, perempuan kampung dengan hidung tinggi dan badan semampai. […]

Dani dan Norman

Perawakannya kecil untuk ukuran laki-laki pada umumnya. Kulitnya hitam legam karena dibakar matahari setiap hari. Otot-otot lengannya tegas dan keras seperti kuli. Siapa pula yang akan mempersuami dia kalau bukan warga kampung itu sendiri, tentu bagi perempuan yang hanya berdiam yang tak hendak merantau. Kutinggalkan dia dalam diam dari kejauhan. Jauh. Setidaknya aku telah melakukan […]