Bukan, bukan RAjin menjaMAH lho ya, bukan juga RAmbutnya maMAH, apalagi RAtapan si iMAH *garing*. Mungkin satu kata itu telah menjadi barang yang cukup langka dewasa ini. Kita sering tenggelam dalam ketinggian hati, kepemilikan dunia yang serba lebih, dan bahkan gadget yang cenderung membuat kita autis dan semakin menjauhkan diri dari sosial.
Sejatinya tak ada manusia yang mampu hidup sendiri. Pasti butuh orang lain, sedikitnya untuk berbagi. Interaksi kita sekarang ini sepertinya dibatasi hanya untuk hal-hal yang mendesak dan dianggap perlu saja, baru berinteraksi, baru mencari pertolongan, dan semua bernilai pamrih. Detik ini saya dengan segenap kekurangan dan kelemahan saya akan membiasakan diri untuk beramah-tamah dengan semua orang. Dimulai dari hal kecil yang bernilai besar: senyum
Salam
LikeLike
Salam. Thank you 🙂
LikeLike